Pages

Sunday, December 29, 2013

Farewell Trip to Bukittinggi

Assalamualaikum! Look who's finally posting!

Desember udah mau habis, tahun 2013 juga udah mau tamat. Saya lega, akhirnya semuanya bisa kembali ke keadaan yang lebih baik, setidaknya saya bisa bernafas sedikit lebih lega, walaupun tahun depan saya ngos-ngosan lagi ngadepin status baru, mahasiswi cuuuyyy. Amin!

Tapi, sebelum kesanakan harus ujian dulu. Ujian Semester 1 udah lewat dengan baik, hasil rapor yang...yah lumayanlah. Alhamdulillah, semua tuntas, ndak ada remedial. Semester ini kayaknya lempang aja. Kayak bukan ujian gitu perasaannya, padahal ndak tau sukses apa ndaknya.

Ujian udah, bagi rapor juga udah. Holiday time! Tebak, we had a nice trip to Bukittinggi, sama saudara-saudara 13-ku (walaupun ndak semuanya ikut), sama Bunda, Kak Mun, Bu Evi, juga Habib! Rencana awalnya kami mau mentas, tapi berhubung Taman Budaya di sana jadwalnya penuh, jadinya ya cuma jalan-jalan aja sekalian perpisahan. Sedihlah mau pisah sama mereka, orang-orang yang cukup berpengaruh dalam masa-masa SMA-saya yang tadinya gak berwarna, sekarang jadi penuh warna, dari yang butek, sampai yang cerah. Mereka memang seniman luar biasa!

Kami sepakat bergerak dari Medan naik bus ALS (Antar Lintas Sumatera) hari Sabtu setelah bagi rapor tanggal 21 Desember 2013, kurang lebih jam 13.00 WIB. Perjalanan daratnya makan waktu kurang lebih 20 jam. Kami sampai di terminal ALS Bukittinggi jam 09.00 atau 10.00 WIB, dari terminal nyetop angkot buat ke Mess UNP. Kami dikasih waktu sama Bunda buat beres-beres selama 1 jam, abis itu langsung pergi lagi hohoho.

Day 1.
Kami bergerak ke Istana Basa Pagaruyung, kayak rumah adat sana. Istana Pagaruyung ini pernah terbakar tahun 2007 yang lalu, dengan kata lain, yang sekarang ini udah tidak asli, tapi ada beberapa perabot yang sempat diselamatkan.

Istana Basa Pagaruyung


Dari Istana Basa Pagaruyung, kami bergerak ke Danau Singkarak. Menghirup udara bercampur aroma air tawar dan ganggang. Saya lupa kapan terakhir kali menghirup nafas panjang tanpa tersedak seperti itu. Malamnya, kami berkunjung ke sebuah perguruan tinggi negeri di sana, ISI Padang Panjang. Wihh, suasananya asiiik, banyak mural yang eye-catching di sepanjang dinding kampusnya. Seperti ada kupu-kupu di dalam perut saya saat kami berkeliling di sekitar ISI Padang Panjang.

Institut Seni Indonesia Padang Panjang
Sepulang dari ISI, kami kembali menyiapkan energi untuk menyusuri kota Bukittinggi. Kami bergerak menuju ikon Sumatera Barat, Jam Gadang. Wih, ramainya bukan main, udaranya juga lumayan dingin, mengingat kami keluar di atas jam 10 malam hihihi.

Jam Gadang

Jam Gadang

Day 2.
Kami bergerak lagi menuju Benteng Fort De Kock ditambah kebun binatangnya yang, yaaaah, begitulaaah. Masih ada pengunjung yang tidak memperhatikan kebersihan kandang binatang, banyak sampah yang kemungkinan besar asalnya dari pengunjung yang datang. Lumayan lama kami berkeliling di sana, lelah rasanya. *eh
Jumpa monyet-monyet yang kiyut tapi kesepian huhuhu, pengen ditemenin tapi ntar pacar saya marah. ;p

Benteng Fort De Kock & Kebun Binatang

Cuuusss, ngacir ke Lobang Jepang. Nah, di sini ini nih, ngos-ngosan maksimal! Jalannya jauuuh, adem sih, tapi sukses bikin kaki kayak bukan kaki. *nahloh*
Jadi, setelah kami keluar dari Lobang Jepang yang penuh lika-liku layaknya sebuah kehidupan yang hanya sementara ini, kami berkelana ke Great Wall-nya Sumbar. Expectationnya sih di ujung jalan ada hal menakjubkan yang bikin ogah pulang. Coba tebak, setelah jauh perjalanan, naik turun tangga yang entah berapa jumlahnya, yang entah seberapa panjangnya itu jalan, ujungnya gimana? Cuma warung makan! Naas bener. Tapi, yaah, bukan jadi masalah, setidaknya kami dapat perasaan nyesal-naik-Great-Wallnya-Sumbar *garuk-garuk tanah*.
Lobang Jepang & Great Wall of West Sumatera

Setelah capek seharian jalan kaki ndak jelas, Bunda ngajak ke rumah Bung Hatta. Ini diaaa.

Rumah Bung Hatta
Ada cerita yang cetar waktu di sini. Tiba-tiba tanpa isyarat dan tanpa aba-aba maupun pentunjuk, Ayah Jum datang! Wihh, jokiiiii. Satu komplotan langsung heboh bak kebakaran jenggot. Yang tadinya pada loyo ndak ada penyemangat, langsung semangat menjelajah Bukittinggi. ^^
Siap dari sini, langsung deh keliling cari oleh-oleh buat yang di Medan. Apalagi kalo bukan kripik Sanjai?
Kami terus bergerak ke Rumah Puisi Taufik Ismail, masalahnya kami sampai ke Rumah Puisi itu jam 5 sore lewat dikit, sedangkan tutupnya jam 5. Pake rayuan maut dulu biar dikasih izin masuk. :p
 Malamnya balik lagi ke ISI, kebetulan ada acara Dies Natalis di sana, anak tarinya buat acara lomba yang pesertanya "Wew". Tjaem!

Day 3. Hari terakhir bisa keliling!
Kami bergerak ke Danau Aek Manis, danaunya Malin Kundang, sayang fotonya kehapus. Cuacanya terik seterik-teriknya pas di sana. Saatnya ngadem di Puncak Langkisak dan Danau Carocok. Pemandangannya apik! Pasir putih, pantainya juga bersih. Yang ganteng-ganteng naik banana boat, yang cantik-cantik naik speedboat, terus cantik dan ganteng naik perahu donat terbang-terbang hihihi.
Setelah capek main air sampai Magrib, ngaso dulu di rumah Bunda di Padang, makan malam plus durian!

Pantai Carocok
Day 4.
Saatnya pulang!

Perjalanan yang kami tempuh selama 4 hari dipotong perjalanan 2 hari, cukup membuat kami merasa benar-benar seperti saudara. Yang paling menyenangkan dari perjalanan ini adalah bahwa saya lupa tentang diri saya dan berbagai masalah yang mengikuti saya. Saya lupa bahwa saya adalah siswi SMA tahun terakhir, saya lupa bahwa saya harus memikirkan pendidikan saya yang selanjutnya.

Ahh, saya suka Bukittinggi dengan hawanya yang sejuk beserta kenangan yang memuaskan! <333
With love,
Tias, Temuga Akakis 13


No comments:

Post a Comment