Pages

Saturday, January 19, 2013

Creating Memories


Katanya, waktu bisa meluruhkan sesuatu yang telah lama dipertahankan. Tapi, nyatanya waktu hanya membuat semuanya terasa lama dan mengisi hari dengan kenangan baru untuk kemudian menggantikan kenangan lama.

Kami bertiga mulai menjalin pertemanan sejak duduk di kelas 8 SMP, kira-kira tepat 3 tahun yang lalu. Dulu, kami masih berseragam putih-biru. Sekarang, lihat kami, kami sudah menggunakan seragam putih-abuabu, dan setahun lagi kami akan menanggalkan seragam SMA ini dan menggantinya dengan almamater Universitas pilihan kami kelak. Dulu, kami melakukan hal bersama-sama, karena kebetulan kami duduk di kelas yang sama. Bahkan, kami sepakat untuk mengunakan foto yang sama sebagai profile picture di Facebook.

Seperti halnya hubungan pada umumnya, pertemanan kami tidak semulus permukaan kaca. Kami menghadapi berbagai kerikil yang memecah. Tapi, kerikil itulah yang mendewasakan kami, memperlihatkan kami tentang apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan. Kerikil yang membuat kami enggan untuk mengulang kesalahan yang sama.

Kelas yang terpisah membuat kami harus bertahan sekuat tenaga supaya pertemanan ini tetap ada. Berusaha menjalin komunikasi satu sama lain. Menyempatkan diri untuk sekedar bertukar sapa, entah itu di dunia nyata maupun di dunia maya. Menurutku kami hebat. Di tengah usaha kami untuk menggapai mimpi, kami mencoba bertahan. Mimpi yang mungkin akan merentangkan jarak di antara kami nantinya.

Hari ini adalah kali pertama kami bersama setelah entah berapa lama. Kami mengabadikan kebersamaan kami dalam beberapa jepretan. Kerinduan yang menyeruak menghasilkan pose aneh kami. Sebelum nantinya kami akan terlalu jauh untuk sekedar menatap muka.

Teruntuk, Luh Vennasa Virginia Saraswati a.k.a Asha,

Sha, perbedaan keyakinan tidak membuat kita bertiga menjadi teman yang aneh. Tapi, hebat karena bisa klop dengan perbedaan yang ada. Dirimu yang cemerlang dengan segala mimpi yang menuntunmu menjadi orang hebat terkadang membuatku merasa jauh di bawah. Tak jarang, aku merasa malu saat harus berdampingan dengan orang yang menjadi kebanggaan guru. Makanya, aku lebih memilih untuk diam, daripada mempermalukanmu.

Sha, jangan biarkan waktu merenggut apa yang kita punya selama 3 tahun ini. Semua masalah yang kita hadapi, membuat pertemanan kita lebih berarti.

Semoga dirimu benar-benar akan menjadi salah satu mahasiswi UNDIP satu tahun lagi. Amin.

Dan teruntuk, Tamara Balqis Nasution a.k.a Tama,

Tam, tempat yang berbeda bukan berarti kita harus jauh karenanya. Tempat yang berbeda memperbanyak cerita yang kita alami. Membuat kita melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, baik sebagai aku, Asha, maupun sudut pandangmu sendiri. Sama seperti Asha, dirimu cemerlang, dengan mimpi yang konsisten membuatku tidak ada apa-apanya.

Tam,  jangan biarkan waktu merenggut apa yang kita punya selama 3 tahun ini. Semua masalah yang kita hadapi, membuat pertemanan kita lebih berarti.

UI menunggumu sebagai mahasiswi di dalamnya satu tahun lagi. Amin.

Terima kasih untuk kenangan yang baru. Semoga kita bisa bertahan sampai cucu kita nanti bertemu.

“Silence make the real conversations between friends. Not the saying, but the never needing to say that counts.” 
 Margaret Lee Runbeck
Sabtu, 19 Januari 2013, 07.00 pm
Masih di Medan

TS

No comments:

Post a Comment