Pages

Sunday, January 13, 2013

Memilih Masa Depan

Hai! Lama tak bersua. Jadi, aku nunggu momen yang tepat buat nge-post #thingsofthemonth edisi Januari yang ke #3. Kebetulan juga udah seminggu aku masuk sekolah. Untuk semester ini, insyaAllah aku bener-bener niat buat belajar. Ternyata nggak mudah buat ngilangin rasa muak pas lagi mandeg sama materinya.

Jadi, beberapa hari belakangan ini aku udah mulai nyari-nyari informasi tentang Universitas Negeri yang ada, berbekal informasi dari kakakku, terus dari temen-temenku juga. Waktu itu kami lagi di radio lokal daerah Gatsu, pas Maghrib, aku sama 4 temenku; Alfi, Arby, Fadlan, Randy, ngomong serius tentang jenjang selanjutnya. Kami bagi-bagi informasi tentang Universitas di luar Medan dan prospek kerjanya, sama kesempatan-kesempatan sambilan yang katanya sayang buat dilewatin. Dari perbincangan inilah, kemauanku buat ke Komunikasi agak goyah, karena kemungkinan bakal susah ngurus ke Kurikulum perkara salah jurusan. Aku terus mikir, sayang juga segala macem rumus-rumus yang buat aku megap-megap dibuang gitu aja, ya daripada nggak dimanfaatin, kenapa aku nggak nyoba buat ke jurusan yang sesuai? Tapi, dari kemarin juga aku udah mantep buat ke Komunikasi. Kebetulan pula materi salah satu pelajaran hari Kamis itu tentang pekerjaan yang sesuai. Sahlah aku nyari jalan masuk lain selain undangan. Survey via internet pun terjadi. Aku nyari dari Mbah Google dengan berbagai macam kata kunci. Nyari jurusan-jurusannya.

Sejauh ini ada tiga tujuan sih, Yogyakarta, Surakarta, sama Pontianak. Nah, yang Pontianak ini aku ragunya bukan main. Kalimantan, bo'. Ke Jawa aja cuma sekali itu pun waktu masih ingusan, nenteng dot ke mana-mana, konon pula Kalimantan yang lebih luas begitu?

Selain bicara tentang Universitas, kami juga heboh bicarain orang jenius dari Indonesia yang "gak sengaja" disia-siain sama, ehm, negara. Pernah juga sih kemarin diomongin sama guru mapel PKn di sekolah. Tapi, untuk hal ini kami membandingkan Indonesia sama negara jajahan Inggris, gimana kemajuan mereka setelah dijajah. Kenapa kita nggak bisa? Padahal kan banyak anak negeri yang punya potensi *tsaah bahasaku*.

Setelah capek ngomongin negara, kami mulai berangan-angan 7 tahun ke depan. Pas acara kumpul-kumpul, ternyata udah sarjana semua, udah jadi salah satu ilmuan hebat kayak B.J. Habibie, atau ada yang pake setelan kantoran, eh gataunya udah jadi Direktur atau Manager, ada yang jadi pengusaha, ntah itu pengusaha kantoran atau malah buka lapangan kerja buat orang lain, ya bisa jadi buka butik atau apa gitu, pokoknya udah jadi 'orang' beneran deh, orang sukses! (Lah, emang selama ini bukan orang? *ngek*). Terus, dengan bangganya bercerita tentang usaha mereka demi menduduki posisi yang berhasil mereka duduki. Pastinya, sebelum mereka menjadi orang sukses, mereka harus menempuh proses memilih waktu mau kuliah. Ilmu yang bagaimana yang mereka butuhkan buat masa depan mereka.

Intinya, buat yang masih bingung buat nentuin mau ke mana nantinya, mending dipikirin mateng-mateng dari sekarang, sebelum nanti nyesal karena salah alamat. Dipikirin minatnya ke mana, terus mau jadi apa. Jadi, dengan kata lain, kitalah yang menentukan mau jadi apa kita nanti, baru setelah itu Tuhan yang menunjukkan jalannya kalau memang itu yang terbaik. Gadak salahnya kok mimpi buat jadi orang sukses, toh semua orang punya hak buat sukses.

Selamat berjuang!
Salam Pelajar,

TS

No comments:

Post a Comment