Pages

Tuesday, March 26, 2013

Langit Timur

Aku tidak pernah bosan duduk di semen dingin sambil mengagumi langit timur kala pagi. Setiap pagi tak pernah sama polanya. Seolah itu penanda bagaimana hariku akan berjalan. Bukan ramalan seperti yang ada dalam majalah remaja. Hanya pengatur kondisi.

Aku menikmati nyanyian sendu angin pagi, dengan matahari yang kian tinggi, memamerkan jingganya. Terkadang dia muncul dengan bentuk bulat sempurna, terkadang memancar malu-malu di balik awan, membiaskan ronanya dari sela-sela gumpalan uap tersebut, terkadang hanya menyalurkan sinarnya saja, malah terkadang tak tampak sama sekali.

No comments:

Post a Comment