Kekonyolan itu kembali terulang. Bodoh. Tersungkur menghadap aspal kehidupan. Miris.
Semua terjadi sangat cepat. Sama seperti dulu. Tidak pernah ada akhir bahagia. Tidak ada perubahan skenario.
Haaah! Indahnya hidup
Terlalu indah malah, aku nyaris mati dikelabuinya
Teka-teki yang jawabannya serumit lukisan abstrak yang paling abstrak.
Harapan itu konyol. Bertindak seolah dia menarikmu bangkit, nyatanya kau malah tersungkur. Dan lihat dia, tertawa seperti iblis. Mau lari? Lari saja, tapi lihat, dia tetap akan menangkapmu. Atau kau mau sembunyi? Jangan bodoh, kau sudah bersembunyi di belakangnya.
Aku tau tidak seharusnya aku membiarkan otakku memainkan imajinasinya lagi.
Sebuah percakapan sekalipun.
Lihat aku. Aku merangkak terseok mencoba meraihmu. Dan lihat dirimu. Tersenyum tanpa sesal.
Aku terlalu mudah untuk kau tipu
No comments:
Post a Comment