Kalau seandainya aku secara tidak sengaja tersentak akan sesuatu tentangmu, itu bukan lagi berarti aku masih berusaha meraihmu, melainkan karena aku sadar dirimu tak lagi terjamah tanganku. Karena untuk mengenangmu, aku memilih "pernah" alih-alih "masih".
Dari sekian banyak hal yang terjadi silih berganti setiap harinya, aku masih bisa memalingkan muka atau sekedar mengernyit saat orang membicarakanmu. Bukan berarti aku tidak bisa mengenyahkanmu dari pikiranku, hanya saja aku heran pada dunia yang terus menerus menjejali atmosferku denganmu.
Bukan maksudku menghubungkan segala sesuatunya denganmu, tapi rasanya semua hal memang bermuara padamu. Tapi, bukankah memang seperti itu permainan dunia?
Medan, Persimpangan.
Mata memicing tajam,
Yas
No comments:
Post a Comment