Pages

Wednesday, March 14, 2012

Penyembuhan

Akhirnya, setelah sebelumnya berulang kali terjatuh dilubang yang sama. Sosok yang membawa cahaya yang jauh lebih nyaman dan menghangatkan datang memulihkan luka yang masih menganga lebar. Menggugurkan harapan yang hanya akan menjadi debu jika dibiarkan terlalu lama. Mungkin akan menjadi umpatan kalau seandainya tetap ada dalam waktu yang lebih lama lagi. Masih ada sedikit perih yang terasa ketika pendar kehangatannya mulai bekerja. Bukan perih menyiksa. Tapi, perih yang menyembuhkan. Perih yang menghapus kenangan hitam dalam lembar putih yang tampak kusam. Perih yang menuangkan berjuta warna mengalahkan indahnya pelangi yang terlukis dibentangan langit tak berujung. Menjadikan setiap pagi lebih bermakna setiap detiknya.

Berterima kasih atas setiap detik yang rela dibuang hanya untuk meladeni seorang anak kecil. Anak kecil ini juga mempunyai rasa membutuhkan. Dan dia membutuhkan sosok hangat yang bersedia hadir disela-sela kejatuhannya. Setiap senyum yang terlukis memberikan kekuatan tersendiri saat melihatnya. Kekuatan untuk tetap bertahan pada pijakan yang telah diraih. Kekuatan untuk tidak menoleh kebelakang, dan berlari pada pilihan yang salah. Kekuatan untuk tetap sadar pastinya.

Anak kecil ini juga punya emosi. Namanya juga anak kecil, terkadang masih terlalu awam untuk bisa berpikir jernih. Kau tau, saat deretan huruf ini mulai terjalin dan membentuk rangkaian kalimat membosankan seperti yang kau baca sekarang ini, hanya ada satu bayangan wajah yang terlintas. Wajah yang sudah bersedia tinggal selama kurang lebih 2 minggu ini. Wajah yang mungkin akan berada jauh diseberang pulau sana dalam jangka waktu yang tidak lama lagi. Mungkin akan menjadi wajah yang sangat kurindukan sebentar lagi. Mungkin tidak lebih dari 4 bulan lagi.
...

No comments:

Post a Comment