Pages

Wednesday, June 29, 2011

Cerita di Balik Hujan

Sekarang aku disini.
Ngeliatin titik-titik air yang dikasih Tuhan buat manusia, dengan backsound petir yang menggelegar.
Gaktau, rasanya enak aja ngeliatin air hujan yang kayaknya 'tumpah'.
Ada rasa tenang tersendiri ngedenger suara air yang beradu sama tanah.

Banyak kenangan manis yang terjadi waktu hujan.
Kadang-kadang aku benci kalo udah hujan.
Kenapa? Karna hujan ngebawa aku ke masa-masa yang seharusnya gak pernah ku liat lagi.
Tapi, aku menikmatinya. Aku senang menenggelamkan pikiranku ke masa lalu.
Menyenangkan saat kau mengingat wajah bahagiamu bersama orang yang kau sayangi.
Sayangnya itu hanya sebuah kenangan. Hanya sebatas itu.
Kau tidak bisa menarik dirimu lagi untuk bermain dalam kenanganmu. Kau hanya bisa menontonya dalam pikiranmu.
Kau hanya bisa mensyukuri apa yang telah terjadi dan menikmati sisi positif yang kau raih.
Mungkin ada beberapa penyesalan, tapi apa itu bisa mengubah apa yang telah terjadi?
Tentu saja tidak. Menyesal hanya akan membuat dirimu tampak bodoh.
Kau hanya akan mendapatkan makian dari pikiranmu sendiri yang mengatakan seharusnya kau begini, seharusnya kau tidak begitu, seharusnya kau tau, dan berbagai macam keharusan yang lain.
Bergunakah? Kau yang tau jawabannya.

Ah lupakan pembicaraan tentang penyesalan.
Kau tau? Aku merindukan saat-saat indah yang kulalui waktu hujan.
Saat aku menyatukan diriku dalam untaian anugrah Tuhan itu, saat aku mencoba menangkap ribuan titik-titik air itu........saat aku melihat wajahnya dibalik tirai transparan itu, saat aku berjalan di belakangnya bahkan nyaris di sampingnya.
Memang masa-masa yang cukup indah untuk dikenang dengan senyuman, dan itu juga cukup untuk membuat air mataku menjatuhkan dirinya.

Hey, apakah kau juga mengingatku seperti yang aku lakukan sekarang ini?
Biarkan hujan mengantarkan pertanyaan itu dalam benakmu.

No comments:

Post a Comment