***
People, please. Sampai kapan menyalahkan benda mati? Apa-apa yang dituduh waktu, apa-apa jarak. Lah memang waktu harus terus berputar dan jarak memang harus terbentang, jadi siapa yang harus menyesuaikan? Mana mungkin kita memaksa yang sudah terpatok mati berubah, mau tidak mau kitalah yang menyesuaikan diri. Spekulasi kalian mengenai jaraklah yang mensugesti jiwa-jiwa yang masih ragu melangkah untuk memutuskan hendak berhubungan seperti apa, dengan jarak yang bagaimana. Semua tergantung cara kita menjalaninya. Kalau pun memang tidak bertahan, jangan melulu menyalahkan jarak, ada masalah yang kita (coba) anggap sepele dan kita kira tidak terlalu penting untuk diperbesar, ternyata malah menjadi bumerang tersendiri bagi emosi kita.
Bukan jaraknya, tapi orangnya.
No comments:
Post a Comment