Matahari, apa kabar? Aku kesulitan bernafas sejak kehilangan sinarmu. Bagaimana dirimu? Masihkah seterang dulu? Aku tidak tau, karena kau menolak untuk berbagi sinar denganku.
Aku mencoba bertahan dan memasang muka palsu, tapi kurasa sebentar lagi aku akan menanggalkan kepalsuan yang aku ciptakan. Aku terlalu lelah bersembunyi, aku terlalu lelah menganggap semuanya tidak jadi masalah. Aku sudah mencoba untuk tidak buru-buru menekan nomor teleponmu dan berbicara panjang lebar mengemukakan apa yang ada di kepalaku. Karena aku tau, pada akhirnya tidak ada yang keluar dari mulutku. Suaramu sudah mampu membungkamku. Terlalu banyak kata-kata yang berlalu lalang di kepalaku yang tidak seberapa ini.
And there's nothing left to say to change your mind, and if you're unhappy still I will be hanging on your line. Should you return...
Ternyata semua yang berawal pahit tidak selamanya akan berakhir manis. Kau dan aku terlalu banyak berkhayal.
No comments:
Post a Comment