Tau permainan "Truth or Dare"? Tentu tau. Biasanya, beberapa orang duduk membentuk lingkaran dengan benda penunjuk yang bisa berputar sebagai pusat lingkaran. Sebut saja penunjuknya adalah anak panah. Jadi, kepada siapapun anak panah itu mengarah saat telah benar-benar berhenti, maka dia diperkenankan untuk memilih "Truth" atau "Dare. Kalau korban memilih "Truth", maka dia harus menjawab dengan sejujur-jujurnya pertanyaan apapun yang diajukan oleh pemain lainnya. Lain pula dengan "Dare", si korban harus rela melakukan apapun yang telah disepakati oleh para pemain.
Namun, dalam permainan kali ini, "Truth or Dare" kembali menjadi "ONLY TRUTH", dengan ketentuan siapapun yang kalah dalam permainan "jempol", harus rela ditanya-tanya. Nah, apakah gerangan permainan jempol? Permainan ini membutuhkan 2 orang atau lebih. Lebih banyak pemain, maka lebih seru. Permainan ini lebih menjunjung ke-hoki-an seseorang. Semakin hoki dia, maka semakin cepatlah dia memenangkan permainan. Jadi, setiap pemain menampakan tangannya dalam keadaan digenggam. Pemain yang mendapatkan giliran harus menyebutkan angka berapapun, dengan batas angka jumlah "jempol tangan" keseluruhan pemain. Sedangkan pemain lainnya (beserta pemain yang menyebutkan angka tadi) boleh mengangkat jempolnya secepat mungkin atau bahkan tidak mengangkatnya sama sekali. Jika, jumlah jempol yang terangkat tersebut sesuai dengan nominal angka yang disebutkan si pemain yang mendapat giliran tadi, maka yang mendapat giliran tersebut bisa membebaskan satu jempol tangannya. Kalau dia bisa menyesuaikan sampai dua kali (secara tangan manusia paling banyak itu 2), maka dialah pemenangnya karena telah membebaskan kedua tangannya. Bingung sama kalimatku?
Misal deh, yang main itu 3 orang, berarti jumlah jempol tangan pemain ada 6. Nah, siapapun yang mendapat giliran menyebutkan angka, harus menyebutkan angka yang dia mau dari 1-6. Dan mereka semua bebas mau ngangkat jempol atau nggak. Kalau dia menyebutkan 4, dan jempol yang terangkat seluruhnya berjumlah 4, maka dia bisa membebaskan 1 jempolnya. Berarti, jempol tangan yang tersisa ada 5. Begitu seterusnya sampai ditemukan siapa yang jempolnya masih bersisa. Paham? Paham ajadeh ya, bingung jelasinnya.
Naasnya, Alfi, Randi, Tasya, ngajak main jempol dengan hukuman yang kalah harus kena "ONLY TRUTH". Buset, trauma bo'. Truth or Dare-ku yang terakhir bukan kenangan yang menyenangkan. Aku lupa siapa yang kalah pertama kali di permainan jempol ini, pokoknya bukan aku. Gila bener-bener sakit jiwa mereka, pertanyaannya cyin, ampun. Malangnya, aku kalah, dan mereka kayaknya gak puas udah nanya yang cukup bikin aku mendadak bego, gak bisa ngomong apa-apa. Masalah pilihan ini, udah gitu pertanyaan mereka bener-bener khayalan semua. Mikirinnya aja ngeri, hih. Alhamdulillah-nya, aku cuma kalah sekali setelah 5 putaran, Tasya sama Randi dapat kehormatan 2 kali ditanya-tanya hihihi *selaw mamen kita bersaudara*. Karena, kami bertiga telah di-bully, maka mau tidak mau Alfi harus pasrah harus ditanya karena kagak kalah-kalah. Ini anak jawabannya enteng semua.
Jadi, bagi siapapun yang mau main permainan di atas, mohon siapkan mental dan sembunyikan aib-aib kalian supaya tidak tercium siapapun. Karena, rahasia sekecil apapun bisa dijadikan senjata dalam permainan ini.
*NB: InsyaAllah, selagi masih dalam batas kewajaran manusia normal, permainan ini aman.
Enjoy the game!
No comments:
Post a Comment